Ki Gondo Puspito seniman/pengrajin pusaka keris dari Ponorogo saat menjamas pusaka |
PONOROGO – Perhelatan pemilu legislatif kurang lebih 5 bulanan lagi, tepatnya tanggal
14 Februari 2024. Waktu yang terhitung dekat ini pun mulai dikejar oleh para
calon-calon legislatif untuk bisa memenangi du Pemilu 2024.
Salah satu cara selain menata dan menggalang dukungan suara (baca:
kecik dalam bahasa Jawa) mereka pun mencari dukungan spiritual dengan berbagai
perantara, bisa lewat Kyai, Dukun, ataupun bantuan benda-benda pusaka (keris)
Ini bukan menjadi rahasia umum lagi.
Pusaka keris memiliki keistimewaan sendiri dengan berbagai
tujuannya. Dan itu tak terelakan dipercayai banyak orang. Pada zaman dahulu
keris menjadi alat kesaktian orang untuk memenangi sebuah pertarungan. Utamanya
pada zaman kerajaan, banyak empu-empu membuat keris, ada Empu Gandring, Empu
Supo dan lainnya yang tersohor.
Kembali para calon legislatif (caleg) pun mulai berburu
pusaka keris ke orang-orang empu atau seniman keris. Ki Gondo Puspito, salah
satu seniman pusaka keris Kota Reog membenarkan hal tersebut. “Benar mas, beberapa
orang caleg yang akan bertarung di Pileg 2024 mulai mencari pusaka keris,”
katanya kepada wartawan, Kamis Malam (31/8).
Keris Sangkelat lekuk 13 yang diburu banyak orang karena keistimewaannya (foto: google) |
Beber Ki Gondo Puspito, bahwa mereka (caleg) pada berburu
untuk mendapat wahyu kederajatan lewat pusaka keris. “Yang paling dicari adalah
jenis keris Kyai Sengkelat,” ujarnya.
Ada 4 jenis keris diungkapkan pemilik sanggar seni Sarotama yang
biasa diburu oleh orang yang ingin berkuasa atau caleg. Yaitu: (1) Sengkelat,
(2) Semar Lungguh, (3) Pendowo, (4) Jangkung. Keempatnya memiliki keistimewaan
dan tujuan sendiri-sendiri.
“Sengkelat memiliki pamor perbowo kadrajatan atau wahyu
kepemimpinan, Semar Lungguh memiliki pamor penguasa yang bisa duduk tanpa
tergoyahkan, Pendowo sebagai pageran untuk tulak (penangkis/tameng),
sedang Jangkung memiliki filosofi jangkauannya kekuasaan bisa luas,” jelasnya.
Tidak hanya jenis yang diburu, lekuk keris pun juga menjadi
pertimbangan tersendiri bagi pemburu kerias. Mulai lekukan keris yang berjumlah
2 sampai 13. Demikian pula lekukan keris memiliki filosofi tersendiri, lekukan
13 yang palinv tinggi dan diburu.
Kembali digarisbawahi oleh Ki Gondo, dengan memiliki
keris-keris di atas tujuannya sebagai piandel atau pegangan untuk lebih
percaya diri memenangi perebutan kursi kekuasaan.
Selanjutnya untuk caleg yang berburu kebanyakan dari luar sekitar
Ponorogo. “Luar daerah yang banyak, Ngawi, Magetan, Sragen bagian Timur,” kata
Ki Gondo.
Untuk caleg dari Ponorogo terbilang sedikit, entah kemana mereka berburu pusaka keris? Ki Gondo menyebut mungkin ke luar Ponorogo. Yang perlu diingat Ponorogo adalah kota tua yang penuh sejarah dan keunikan.
Reporter: Sugeng Prasetyo
Post A Comment:
0 comments: