Tim guru peneliti SMAN 1 Babadan bersama siswa foto bersama usai lolos penelitian tingkat Jatim |
PONOROGO – SMA Negeri 1 Babadan Ponorogo tak henti hentinya mengukir prestasi. Tidak hanya dari muridnya saja, bahkan para guru juga tidak mau ketinggalan. Salah satu bukti adalah lolosnya penelitian dalam Innovatif Goverment Award (IGA) JATIM 2021 yang menghasilkan Sabun Cikrak -Sabun cuci kain dari lerak- baru-baru ini.
Tim peneliti terdiri dari ketua Agus Widodo, S.Pd, M.Si., dengan anggota terdiri dari Fika Nurmayasari, S.Si, Eka Lestari, SPd, Fransisca Ayu Rismayanti, S.Pd, Manggala Wahyu Agamoka, S. Pd.
Para siswa mempraktekkan cara membuat sabun cuci cikrak dari lerak yang ramah lingkungan |
Saat di konfirmasi wartawan kepala SMAN 1 Babadan Ponorogo Dr. Suroso, M.Pd mengaku sangat bersyukur dan senang dengan lolosnya penelitian sabun cikrak ini.
"Alhamdulillah saya sangat bangga dan senang sekali, karena ini merupakan penelitian inovasi untuk anak-anak muda yang kreatif dengan membaca sumber daya alam yang ada untuk dikembangkan menjadi produk yang berguna bagi kesehatan dan kebersihan masyarakat,” jelasnya.
Dengan kesuksesan ini, Suroso berharap agar para guru dan siswa tetap berkarya dan berinovasi dalam penelitian penelitian selanjutnya.
Salah satu guru menerangkan teknis maupun non teknis perihal sabun cikrak dari lerak |
Sementara itu Agus Widodo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Tim Peneliti dari SMAZABA Ponorogo saat sosialisasi sabun cikrak menjelaskan, bahwa tujuan inovator dalam inovasi ini adalah menciptakan sabun cuci yang ramah lingkungan berbahan dasar buah lerak. Buah lerak mengandung substansi-substansi yang diperlukan sebagai bahan dasar sabun cuci.
"Sabun cuci dari buah lerak mampu memberikan solusi dalam pemecahan masalah lingkungan, terutama masalah polusi air. Pencemaran air dan tanah akan mengancam kelangsungan mahluk hidup, apabila hal ini tidak segera diatasi. Pencegahan dan pengurangan polusi akan lebih efisien dengan munculnya sabun lerak. Efek dari penggunaan sabun tersebut tidak begitu berbahaya dibandingkan sabun kimia buatan," jelasnya.
Antusiasme dari para siswa mengikuti pemaparan cara membuat sabun cikrak |
Lebih lanjut Agus juga menjelaskan Pemanfaatan sabun lerak dalam jangka waktu tertentu akan memberikan dampak yang cukup besar dalam usaha pelestarian alam. Pengkajian sabun lerak sangat diperlukan terutama menyangkut seberapa efektifkah lerak dapat mereduksi pencemaran lingkungan. Manfaat dan tujuan di atas menjadi dasar pertimbangan pada masyarakat penulis dalam menuangkan ide untuk sabun cuci berbahan dasar buah lerak.maka diperlukan usaha keras dalam mempublikasikan sabun lerak kepada masyarakat luas.
Semoga dengan keberhasilan sabun cikrak lolos di IGA JATIM 2021 peneliti sangat berharap kepada para siswa siswi SMAZABA Ponorogo tidak kalah dengan bapak ibu guru dan bisa terus berkarya melalui wadah yang telah di sediakan oleh sekolah yaitu dalam karya ilmiah Remaja / KIR.
Reporter: Muchtar Azhari
Post A Comment:
0 comments: