Raka Satrya, Mengejar Mimpi Jadi Pemain Sepakbola Profesional

Share it:

Nekat! Walaupun Tak Ada Teman dari Ponorogo



PONOROGO – Ponorogo telah menelurkan bibit pemain sepak bola yang cukup membanggakan. Namanya Raka Satrya Nur Arifin, pelajar SMPN 3 Ponorogo ini berhasil merangkak prestasi sepakbolanya. Saat ini, lelaki pasangan Nanang Zainal Arifin dan Nur Farida berhasil lolos seleksi Piala Suratin 2021 di Bandung.

Usianya masih 13 tahun, tapi skill sepakbolanya sudah matang seusianya. Bukan bim salam, tapi semua itu didapat dengan bersusah payah. Tekad dan kerja kerasnya, patut diacungi jempol.

Anak lelaki berkulit sawo matang ini, pertama kali menginjakkan kaki di sepakbola pada usia 6 tahun, atau awal masuk sekolah dasar. Belajar di sekolah sepak bola (SSB) Ponorogo United asuhan Edy Riyanto, dan asisten pelatih Huda Khoirul Anam. Karena memang memiliki jiwa sepakbola, skill Raka Satrya cepat berkembang. 



“Saya ingin menjadi pemain sepakbola terkenal. Itu cita-cita saya sejak kecil,” kata polos Raka Satrya kepada wartawan.

Makanya, jelas Raka Satrya, ke mana pun ada event saya ingin mengikutinya. Menang atau kalah itu belakangan.

Sejak belajar sepakbola di team asalnya Ponorogo United, dalam pandangan pelatihnya Huda, Raka memang sangat menonjol dalam team. Selain menonjol, Raka memang disiplin dan tidak pernah absen pada saat latihan kecuali apabila ada kendala sakit atau yang tidak bisa di tinggalkan.

Raka juga terpilih sebagai Kapten team di SSB Ponorogo United, karena dengan skill dan kualitas bermain sangat bagus. “Raka juga pemain yang bisa mengatur permainan dan mengatur teman satu teamnya, serta sangatlah dewasa dalam bermain. Jadi team pelatih memilihnya Raka menjadi kapten team,” kata Huda.

Tidak hanya itu, jelas Huda, Raka memang semangat dan selalu yang optimal ketika bermain dari segi fisik. Skill dan individualnya juga sangat bagus dan menonjol, apalagi umpan umpan juga selalu memanjakan teman se-teamnya. Raka sendiri adalah talenta emas di bidang sepak bola yang di miliki oleh SSB Ponorogo United.

“Saya selaku pelatih selalu berpesan kepada Raka selalu rendah hati, teruslah semangat dan teruslah berlatih dan satu yang harus kamu selalu ingat "JANGAN CEPAT PUAS”. Maksud dari jangan cepat puas itu sendiri bahwasanya apabila kamu berhasil hari ini masih ada tantangan di lain kompetisi.” Pungkas Huda kepada wartawan.

Berbagai perlombaan/pertandingan sepakbola mulai tingkat lokal dan regional aktif diikuti Raka Satrya bersama teamnya, dan sebagian besar berbuah juara. (1) pada tanggal 7-8 Juli 2018 mengikuti kompetisi Piala Dispora usia 10 tahun tingkat SSB/SD/MI se-Ponorogo, keluar juara 2; (2) pada Maret 2018 menjuarai AE Selection, juara 1; (3) bulan Maret 2019, mengikuti kompetisi Menpora Korda Madiun, juara 1. Selanjutnya mewakili tingkat Jawa Timur kelompok usia 12 di Malang Piala Menpora, kalah tipis dengan Persebaya; (4) pada 4 April 2019 di even Putra Dewa Cup U 12, meraih juara 1; (5) tanggal 26-27 mengikuti Bhayangkaki Cup 2020 sebagai juara 1.

Melihat jiwa sepakbola Raka Satrya, memikat pelatih Surya Crounus (SC), Coach Imam yang akhirnya menawarkan dan menyarankan kepada Raka untuk bergabung ke klubnya. Karena ingin anaknya berkembang, orang tua Raka menerima tawaran. 

Surya Crounus bukanlah sekolah sepakbola, tetapi lebih pada wadah penyaluran dan penggodokan bakat bagi anak-anak berprestasi. Lembaga ini dipimpin oleh Eko atau lebih akrab dipanggil Papi yang saat ini menduduki Manajer Surya Crounus, dengan pelatih Coach Imam.

Di sinilah, skill Raka Satrya mengalami peningkatan tajam. Dan mengantarkan ia lolos seleksi piala Suratin di Bandung, Jawa Barat. ***

Share it:

Ponorogo

Post A Comment:

0 comments: