SMAN 3 Ponorogo Songsong Pembelajaran SKS

Share it:

“Inovasi tanpa henti”, kalimat itulah yang cocok disematkan ke SMA Negeri 3 Ponorogo.  Selalu membikin gebrakan baru untuk mencetak prestasi dan mengikuti tantangan perkembangan zaman. 

Peserta FGD keluarga besar SMAN 3 Ponorogo mendengarkan materi dari Prof. Dr. Suryanto



PONOROGO - Dalam rangka membangun interaksi antara guru BK dan Siswa untuk meningkatkan prestasi akademik maka SMA 3 Ponorogo menggelar Forum Group Diskusi di Gedung Aula SMA 3 Ponorogo dengan peserta seluruh guru BP/BK  SMP/MTs Se Ponorogo,Sabtu (10/4).

Sasmito Pribadi M.Pd, Plt Kepala SMAN 3 Ponorogo dalam sambutannya mengatakan tentang persiapan pembelajaran di Sekolah ini dengan sistem SKS.Tahun ajaran baru ini SMAN 3 Ponorogo akan memulai sistem pembelajaran secara SKS. Maka bagi sekolah yang akan menyelenggarakan sistem ini sesuai amanat Dinas Pendidikan diharapkan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada calon siswa yang dari SMP/MTs yang akan menjadi peserta didik di SMA.

“Dengan sistem SKS ini, maka siswa dimungkinkan bisa menyelesaikan sekolah tidak harus 3 tahun. Pasalnya sesuai dengan UU SISDIKNAS no 20 tahun 2003, penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, peserta didik bisa menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing,” ucapnya. 

Karena itu pihaknya menfasilitasi kegiatan belajar menyesuaikan kemampuan dan kapasitas siswa secara individual, berdasarkan kecepatan dan  percepatan belajarnya. Diakui, jika kecerdasan dan kemampuan siswa tidak sama, sehingga semua keragaman tsb akan difasilitasi. Berbeda dengan sistem paket, yang mengharuskan semua anak belajar pada satu pembelajaran yang sama sesuai dengan waktu yang ditentukan. Hanya sistem SKS nanti, baru diberlakukan untuk siswa kelas 10 dalam tahun ajaran baru nanti. 
Antusiasme para peserta forum diskusi untuk mencapai pendidikan berkualitas di SMAN 3 Ponorogo


Lebih lanjut Sasmito menjelaskan, jika program SKS  yang akan di berlakukan di SMAN 3 Ponorogo sudah melalui persiapan matang sejak setahun terakhir. Maka dari itu para Guru BK di tingkat SMP/MTs  untuk selalu memantau dan mengarahkan anak didiknya.Karena tantangan kedepan semakin berat jadi dibutuhkan kerjasama dan sinergitas antar semua pihak baik dari Guru pengajar maupun Guru BK. 

Harapannya dari Forum Group Diskusi ini nanti para calon siswa dari SMP/ MTs yang akan masuk ke SMA dengan sistem SKS ini sudah beradaptasi dengan memahami karakter dan potensi masing2. Para Guru BK ini bisa menjadi tempat utk berkonsultasi tentang masa depan siswanya. Kita berupaya membangun interaksi antara Guru BK dengan siswa agar potensi2 yang muncul dari SMP bisa terus diimplementasikan ke jenjang pendidikan SMA, "pungkasnya.

Acara ini menghadirkan nara sumber yaitu Prof. Dr. Suryanto, M.Si., Dekan Fakultas Psikologi Univerditas Airlangga Surabaya  yang dilakukan secara Teleconference dan disiarkan langsung oleh akun YouTube SMAN 3 Ponorogo.

Dalam Pemaparannya beliau menjelaskan, bahwa selama ini Guru BP/BK merupakan pihak yang tidak disukai oleh siswa. Anggapannya, bahwa yang berinteraksi dengan guru tersebut pasti sedang mempunyai kasus. Padahal sejatinya tidak seperti itu. Guru BK diharapkan menjadi teman setia siswa untuk bisa dijadikan tempat konsultasi tentang masalah apapun. Baik tentang masalah pembejaran maupun karir kedepan. 

Suryanto juga menjelaskan, setiap siswa punya bakat dan karakter masing-masing. Jadi demi mengarahkan para siswa setelah lulus nanti akan melanjutkan kemana maka guru BK bisa dijadikan rujukan untuk sekedar sharing dan bicara dari hati ke hati.
 
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Ponorogo Drs. H. Nurhadi Hanuri, MM dalam sambutannya secara teleconference menyampaikan, bahwa guru BP/BK merupakan perangkat yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.Diharapkan para siswa dan seluruh pihak sekolah merubahmindset bahwa ruang BP adalah ruang untuk menghukum para siswa.
 
“Tapi kami berharap para siswa tertarik dan berbondong bondong untuk tidak segan-segan masuk ruang BP kapan pun untuk berkonsultasi tentang pemahaman karakter diri dan bisa menemukan potensi-potensi dari para masing-masing siswa,” katanya. 

Ia menambahkan, bahwa ruang BP merupakan ruang layanan para siswa untuk bisa mencurhatkan segala permasalahan baik yang mengganggu pembelajaran maupun tentang masa depan untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. “Kami berharap dengan sistem pembelajaran secara SKS ini bisa menjadi awal perubahan para siswa untuk fokus belajar sesuai kebutuhan dan kemampuannya, agar para siswa mempunyai karakter yang kuat pada bidangnya masing-masing," katanya sambil membuka acara Forum Group Diskusi. 

==***==

Sumber || Reporter:

Muchtar Azhari

Share it:

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments: