PONOROGO – Pandemi Covid-19 yang melanda sampai saat ini, banyak memberikan efek besar bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat, khususnya di Indonesia. Salah satunya yang terkena dampak adalah dunia seniman dan hiburan, yaitu pedalangan atau pagelaran wayang.
Para dalang-dalang di Ponorogo khususnya, terlihat kelimpungan. Dimana, harusnya mereka menerima job untuk manggung main wayang, sudah 6 bulanan ini mereka harus gigit jari.
Menanggapi situasi seperti ini, Ketua Pedalangan Indonesia (PEPADI) Komda Ponorogo, Sindu Parwoto membenarkan, bahwa para pelaku seni (dalang) di Ponorogo mengalami kebingungan. Di lain sisi kebutuhan ekonomi harus terpenuhi.
Namun menurut Sindu Parwoto, dengan berjalannya waktu merasa lega karena situasi sudah mulai kembali normal, atau dalam istilah New Normal. Dimana, beberapa kegiatan-kegiatan masyarakat yang melibatkan orang atau massa banyak sudah mulai diperbolehkan, walaupun harus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan daerah.
“Di situasi ini dibutuhkan kreatifitas dari para seniman/ dalang agar tetap bisa bertahan kehidupannya,” katanya.
Kreatifitas itu jelas Sindu Parwoto, diantaranya pagelaran wayang secara virtual, memanfaatkan teknologi dengan jaringan. Menggelar wayangan di indoor atau ruang tertutup, tidak melibatkan orang banyak secara langsung.
Pagelaran bersifat indoor atau virtual ini sudah banyak dilakukan dalang-dalang dari luar Ponorogo. Seperti di Jogja, Solo dan kota lainnya.
“Ya kalau memungkinkan bisa digelar di outdoor atau di luar. Tapi tentunya ini syarat dengan aturan protokol kesehatan. Baik dari sisi teknis maupun non teknis,” ucap Sindu Parwoto.
Tidak hanya itu, dalam situasi sekarang ini pihaknya juga mengkhawatirkan proses regenerasi terhadap dalang-dalang bocah atau yang usianya muda. Wadah dan media untuk mengekspresikannya hampir tidak ada karena covid-19.
Terakhir harapannya, jikalau situasi sudah memungkinkan, Sindu Parwoto meminta kepada pemerintah untuk segera hadir dan cepat tanggap untuk mengembalikan keterpurukan para seniman/dalang-dalang.
Ia mencontohkan, semisal pemerintah juga memasukkan nama-nama dalang dalam nama penerima program bantuan/subsidi covid tiap bulan. Dan juga, memberi wadah atau panggung pagelaran untuk mereka kembali berkespresi.
==***==
Reporter:
Yuda Hindarto
Post A Comment:
0 comments: