Internet untuk Pendidikan Bakal Digratiskan, Kemendikbud Diminta Berhati-hati

Share it:

Pecut.id-
Salah satu dampak dari covid-19 adalah pendidikan yang dilakukan secara daring (dalam jaringan, online). Hal ini, kemudian menjadi salah satu sebab pengeluaran uang guru, orang tua siswa dan mahasiswa ikut membengkak untuk membeli kuota internet demi anak-anak mereka tetap bisa mengikuti proses belajar mengajar.

Salah satu solusi untuk mengurangi beban guru, orang tua dan anak didik tersebut, pemerintah mewacanakan pemberian internet gratis untuk pendidikan dan rencana ini diinisiasi oleh kementerian pendidikan.

Pemberian kuota internet gratis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada siswa, guru, mahasiswa dan dosen prosesnya masih bergulir.

Saat ini, seluruh satuan pendidikan sedang melakukan pengumpulan data yang ditenggat 11 September 2020. Menanggapi ini Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti meminta, agar Kemendikbud berhati-hati dalam memilih operator.

Pemerintah harus memilih yang sudah teruji, dengan jangkauan jaringan internet kuat stabil, juga sistem yang baik, agar proses belajar dapat berjalan lancar. "Kemendikbud perlu bermitra dengan operator telekomunikasi dengan sistem yang baik, jangkauan luas, dan kualitas yang terjamin, agar akses internet yang didapat bisa optimal," kata Agustina baru-baru ini. Politikus Fraksi PDIP ini mengingatkan, jangan sampai dana yang berasal dari APBN disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.

Karena itu, jangan sampai Kemendikbud salah memilih operator telekomunikasi sehingga pulsa yang diberikan ke guru atau peserta didik tidak bisa dimanfaatkan untuk proses PJJ. “Tugas pemerintah mengawal supaya bantuan tepat sasaran dan bermanfaat, sehingga pemilihan jaringan harus yang telah teruji, jangkauan luas dan stabil, sistemnya tidak merugikan siswa,” tegas Agustina.

Sebagai referensi kualitas sinyal operator bisa merujuk laporan Opensignal maupun melalui aplikasi Speedtest oleh Ookla yang dapat diakses publik secara bebas dan realtime.

Berdasar data SpeedTest/Ookla per Juli 2020 yang dikompilasi, di mana data tersebut bisa diakses publik, Telkomsel memilki jaringan dan kecepatan internet lebih stabil, merata, di hampir semua daerah.

Di mana pada pada pengukuran download, Telkomsel unggul sebagai operator nomor 1 di 382 Kota/kabupaten, lalu sebagai operator nomor 2 di 98 kota/kabupaten, lalu sebagai operator no 3 di 14 kabupaten kota.

Telkomsel memang ada beberapa yang masuk diperingkat 2 dan 3. Namun lebih menandakan banyaknya pelanggan yang dimiliki atau bisa juga operator yang peringkatnya 1 di lokasi yang sama dengan Telkomsel, kalah jumlah pelangganya sedikit sehingga speed-nya masih berlimpah.

Ini wajar mengingat prinsip internet yang berbagi, makin banyak pengguna kecepatan cenderung turun.

Sementara merujuk pada laporan Opensignal pada Juli 2020 lalu, Telkomsel menempati urutan pertama sebagai operator dengan cakupan 4G terluas di Tanah Air. Pada Skala 0 -10, Telkomsel mengantongi nilai 8,1. Opensignal menyebutkan dengan skor yang dikantongi tersebut berarti masyarakat dapat menemukan sinyal 4G Telkomsel di lebih banyak lokasi dibandingkan dengan pengguna operator lainnya.

Adapun urutan XL Axiata dan Indosat masing-masing memiliki skor 6,0 dan 5,8. Lalu, Smartfren dan Tri tertinggal jauh dengan skor keduanya yang masih berada di bawah 5 poin.

==***==


Sumber:

JPNN

Share it:

Redaksi

Nasional

Pendidikan

Post A Comment:

0 comments:

Baca Juga

SMA Negeri 1 Babadan Mengucapkan Selamat & Sukses Dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo Masa Bakti 2025 - 2030

Segenap Keluarga Besar SMA Negeri 1 Babadan mengucapkan Selamat dan Sukses Atas Dilantiknya H. Sugiri Sancoko, SE.

Seputar Ponorogo