Tradisi Sakral Ujian Kenaikan Tingkat Tahta Mataram Cabang Ponorogo

Share it:


PONOROGO –Untuk kesekian kalinya lembaga ilmu spiritual dan olahraga pernafasan “Tahta Mataram” Cabang Ponorogo menggelar ujian kenaikan tingkat (UKT) dari berbagai sabuk, Jum'at Malam (21/8). Kegiatan tradisi dipusatkan di halaman Pendopo Makam Batoro Katong Ponorogo.

Sebanyak 20 an peserta mengikuti UKT. Hadir dalam KiBajraAstagina selaku ketua wilayah Bajra Astagina (meliputi: Ponorogo, Madiun Kota, Madiun Kabupaten, Ngawi, Magetan, Divisi Dharmayasa, Divisi Ramayana). Dan didampingi, diantaranya: (1) Ikzan Sangga Sasarti, Koordinator Sektor Wilayah Jawa Timur; (2) Brama Kumbara, Ketua Cabang Ngawi; dan beberapa ketua dari cabang atau divisi lainnya.

Ki Bajrapada kesempatan ini langsung memimpin jalannya upacara tradisi sakral. Diawali dengan pembacaan SK pengesahan dari yayasan pusat Tahta Mataram di Surakarta. “Kami ucapkan selamat kepada para peserta UKT, semoga peserta bisa menjalankan janji sumpah organisasi,” katanya.

Acara berjalan lancar walau berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Usai UKT dilakukan sarasehan tanya jawab. Tidak sedikit peserta yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar Tahta Mataram.

Dalam sesi sarasehan, menjawab pertanyaan salah satu peserta perihal ilmu spiritual. Ki Bajra, menggarisbawahi, bahwa spiritual itu luas pengertiannya. Tidak sempit, mungkin seperti kebanyakan orang yang memandang identik dengan perdukunan. “Bukan seperti itu, yang terpenting bagaimana dengan belajar spiritual kita lebih bisa menjalin hubungan baik antar manusia dan lebih-lebih dengan sang pencipta,” bebernya.

Sementara itu, Wasis Budiono, Ketua Tahta Mataram Cabang Ponorogo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk kelancaran pelaksanaan UKT. Baik itu dari sisi dana maupun tenaga pikiran.

“Semoga dengan momentum ini, semakin bisa mempererat tali silaturahmi antar anggota. Tahta Mataram semakin dikenal dan bermanfaat bagi masyarakat. Bisa mencetak insan-insan generasi yang sehat secara lahir maupun batin,” pintanya. *



Reporter:

SUGENG PRASETYO

Share it:

Ponorogo

Tradisi

Post A Comment:

0 comments: