Belakangan, Ponorogo diramaikan even lima tahunan dengan serangkaian acara menuju Pilkada Ponorogo. Mulai dari pencarian rekom partai politik untuk pasangan calon, hingga yang baru saja terlaksana adalah deklarasi pasangan salah satu bakal calon Bupati dan Wakilnya.
Selama itu pula jagat sosial media Ponorogopun menghangat dengan perdebatan para pendukung bakal calon. Namun, sayang, kebanyakan perdebatan bukanlah perdebatan sehat yang argumentatif. Tak jarang, para pendukung hanya berdebat saja malah ada yang saling "misuhi" akun satu dengan akun lainnya, bahkan belakangan ada yang saling melaporkan ke pihak berwajib karena merasa dicemarkan nama baiknya.
Baiklah, beberapa diantara mereka menganggap pertengkaran mereka hanya terjadi di sosial media, dunia maya. Di dunia nyata mereka tetap berteman dan bergandengan tangan dan, tak lupa, saling "mbayari ngopi". Namun, apakah bisa dianggap demikian?. Saya kira tidak. Masyarakat umum, tidak bisa serta-merta menganggap demikian, sebab banyak diantara mereka tidak mengenal secara pribadi orang-orang yang bertengkar itu. Ada sebagian masyarakat menganggap perdebatan itu serius hingga muncul kebencian mereka kepada kubu lawan dan inilah yang menghawatirkan, perpecahan masyarakat dikalangan bawah.
Lebih disayangkan lagi, kebencian masyarakat ini seakan-akan dirawat oleh para politisi, mereka memanfaatkan kebencian masyarakat untuk mendulang popularitas. Mungkin, tidak terpikirkan oleh para politisi ini untuk saling bertemu didepan publik untuk meredam panasnya suhu politik dan bersaing secara sehat di atas gelanggang Pilkada dengan tetap menjaga kerukunan. Kerukunan dan persatuan hanya isapan jempol dan teori dari para politisi belaka.
Lalu, bagaimana dengan rakyat jelata pinggiran yang tidak tersentuh sosial media dan berita soal pilkada?
Mereka hanya menunggu waktu, menunggu kampanye dan tersebarnya baliho-baliho serta pamflet-pamflet bergambar pasangan calon Bupati dan wakilnya. Atau lebih bisa disesalkan lagi, jika mereka menunggu siapa yang "nyangoni".
==***==
Oleh:
Khusnindzar
Post A Comment:
0 comments: