Diera membanjirnya informasi yang demikian pesat dan bisa dibilang tak bisa lagi dibendung, setiap orang dengan gawainya bisa mendapatkan informasi apapun yang diinginkannya dengan mudah dan sangat terjangkau.
Tidak cukup hanya dengan membaca, konsumen informasi juga bisa menyebarkan informasi yang didapatkannya dengan mudah melalui sosial media yang dimilikinya, sehingga jika informasi tersebut benar maka kebenaran akan tersebar, dan ini bagus. Namun, tidak semua pembaca bisa memilah dan memilih mana informasi yang benar dan akurat dan mana informasi yang sama sekali tidak akurat. Sehingga jika informasi yang mereka dapatkan salah atau bahkan informasi hoax maka hoax akan tersebar dan sangat memungkinkan akan menyesatkan banyak orang yang menerima informasi tersebut.
Namun, konsumen informasi tidak bisa serta-merta disalahkan secara sepihak. Distributor informasi, dalam hal ini wartawan ataupun jurnalis, bisa juga berkemungkinan bersalah dalam penyebaran informasi. Bisa saja, seorang jurnalis membingkai (Framing) berita sedemikian rupa sehingga pembaca berita beropini lain diluar kebenaran informasi yang seharusnya.
Tindakan framing ini akan berkembang dan bermutasi sedemikian rupa menjadi bentuk tindakan penggiringan opini, sehingga informasi bisa disalahgunakan oleh siapapun sebagai senjata pihak-pihak tertentu untuk menjatuhkan pihak lain, pencemaran nama baik, misalnya.
Maka, dengan latar belakang diatas menjadi salah satu alasan pecut.id ini berdiri. Memang dan sangat mungkin, kata pecut yang menjadi nama (label/merek) sebuah media informasi dan berita berkonotasi buruk. Konotasi buruk yang dimaksud adalah media ini berdiri dianggap memanfaatkan kondisi politik yang sekarang sedang menghangat sebagai media bayaran pihak-pihak tertentu, karena kebetulan saat media ini berdiri kondisi politik, khususnya lokal Ponorogo, sedang menghangat atau, bisa saja muncul anggapan bahwa pecut.id ini adalah media abal-abal, bermain senyap dengan kepalsuan nama, tanpa ada kru formal di dalamnya. Namun tidak demikian, pecut.id berdiri murni sebagai media informasi yang berusaha se-independen mungkin, memihak pada kebenaran informasi dan mematuhi aturan kode etik jurnalistik yang ada. Juga, dibalik pecut.id ini ada orang-orang yang bisa dilacak keberadaannya, bisa diajak bertemu, tanpa menyembunyikan diri dibalik kepalsuan identitas.
Lalu, kenapa harus bernama pecut?
Kami berharap, dengan nama pecut menjadi media yang bisa memberikan informasi yang berguna dan baik untuk seluruh lapisan masyarakat. Memecut informasi yang semula sembarangan menjadi informasi yang penting dan layak dipertimbangkan.
Dengan nama Pecut kami berharap bisa menjadi media yang layak dipertimbangkan dan menjadi perhatian masyarakat dengan potensi dan kompetensi yang kru redaksi miliki.
Kami memohon doa restu dan dukungan para pembaca atas berdirinya media ini. Semoga kami bisa berdiri tegak dan tetap menjadi media yang independen tanpa tendensi politik praktis dalam bentuk apapun, keculai dalam hal tertentu, advetorial atau konten berseponsor misalnya.
Oleh karena itu, kami membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca melalui kolom komentar yang kami sediakan, melalui e-mail: redaksi.pecut@gmail.com atau melalui akun facebook kami di: pecut.
==***==
Penulis:
Pecut.id
Post A Comment:
0 comments: